Excalibur Masih Pemula: 2013

Thursday, December 5, 2013

BAB 14 Bisnis Internasional


TUGAS PENGANTAR BISNIS BAB 14 - Bisnis Internasional -

NAMA: RIZKI SEPTA ANUGRAH
KELAS: 1EB08
NPM: 27213941

Bisnis internasional

Pengertian Bisnis Internasional secara singkat adalah semua transaksi bisnis baik swasta maupun pemerintah yang melibatkan dua negara atau lebih.

1. HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL

Bisnis internasional adalah sebuah kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas-batas suatu negara.  Transaksi bisnis seperti ini adalah transaksi bisnis internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade), ada juga yang menyebutnya sebagai Pemasaran Internasional atau International Marketing. Di lain pihak, transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain juga disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi bisnis Internasional yaitu:

a. Perdagangan Internasional (International Trade)

Perdagangan internasional yaitu proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah mendapatkan manfaat perdagangan atau gains of tride.


Manfaat Perdagangan Internasional:


1.       Saling bertukar teknologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi

2.       Menjalin persahabatan antar negara


3.       Dapat membuka lapangan pekerjaan di negara yang menjadi tujuan pemasaran


4.       Dapat menambah jumlah dan kualitas barang 


5.       Meningkatkan penyebaran sumber daya alam yang dibutuhkan oleh negara lain.

b. Pemasaran Internasional (International Marketing)


Pemasaran Internasional dianggap punya andil yang besar dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang terus menyebar dan berubah dari waktu ke waktu.  Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai bisnis Internasional (International Business) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan bisa melakukan suatu transaksi bisnis dengan negara lain, dengan perusahaan lain  ataupun dengan masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya adalah upaya yang dilakukan untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.

2. ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL

Alasan suatu negara melakukan bisnis internasional antara lain:

1. Tidak semua negara memiliki sumber daya alam yang dibutuhkan dan diinginkan


2. Apabila suatu negara mengalami kondisi dimana lebih murah membeli dibanding memproduksi 


3. Penjualan secara langsung dapat meningkatkan kondisi keuangan suatu negara. Semakin luas suatu negara memasarkan produknya, semakin banyak pula untung yang akan didapat oleh negara tersebut 


4. Suatu Negara ingin melakukan perdagangan internasional karena ingin melaksanakan transfer  teknologi, dimana transfer teknologi modern berjalan lebih cepat karena teknik produksi yang efisien dapat dipelajari dan diterapkan dengan mudah. Cara-cara manajemen yang lebih  modern pun dapat dengan mudah diserap dan diterapkan.


a. Konsep Keunggulan Absolut


Adam Smith mengemukakan pendapatnya bahwa setiap negara akan mendapatkan manfaat  perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang ketika negara tersebut punya keunggulan mutlak, serta mengimpor barang ketika negara tersebut punya  ketidakunggulan mutlak. Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang. Biaya transport ditiadakan.

b. Konsep Keunggulan Komparatif


Teori keunggulan komparatif adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya,  perdagangan internasional terjadi jika ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia  menjelaskan bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak dengan biaya yang lebih sedikit dibanding negara lainnya.


c. Potensi Pasar Internasional


Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk, daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Struktur penduduk yang bervariasi membuat Perusahaan Multinasional harus memikirkan daerah mana yang cocok untuk memasarkan produknya. Daya beli yang bervariasi membuat perusahaan tersebut harus membuat dan memasarkan produk yang sesuai sehingga dapat menjangkau semua golongan. Pola konsumsi masyarakat yang tinggi mempermudah perusahaan tersebut menjual produknya dan mereka akan meningkatkan jumlah produksinya secara bertahap, sementara pola konsumsi yang rendah akan menyulitkan perusahaan memasarkan produknya sehingga mereka akan menurunkan jumlah produksinya secara bertahap.

3. TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL


Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya perlu menjalankan beberapa tahapan,  baik  tahap yang  paling sederhana dimana tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Proses-proses tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :1.       Ekspor Insidentil
2.       Ekspor Aktif
3.       Penjualan Lisensi
4.       Franchising
5.       Pemasaran di Luar Negeri
6.       Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri

4. HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL


Pelaksanakan bisnis internasional memiliki hambatan yang jauh lebih besar ketimbang di pasar  domestik. Negara lain pasti punya kepentingan tersendiri untuk menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Selain itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan  negeri sendiri. Oleh karena itu, ada beberapa hambatan dalam memasuki bisnis internasional yaitu:


1. Batasan kuota dan tarif bea masuk:

Batasan kuota dalam bisnis internasional adalah apabila ada suatu negara yang tidak memperbolehkan transfer barang dalam jumlah yang besar. Sementara tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.


2. Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural:

Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun tulis.  Pengaruh sosial budaya dalam bisnis internasional contohnya: Indonesia sebagai Negara berpenduduk mayoritas Islam, pasti menolak kehadiran Perusahaan Internasional yang menjual makanan haram,  semisal babi. Selain itu dalam hal busana, Perusahaan fashion tidak akan memasarkan produk bikini dan pakaian terbuka lainnya karena tidak cocok dengan kultur masyarakat Indonesia yang berpakaian sopan dengan ciri khas busana yang tertutup.     

3. Kondisi politik dan hukum/perundang-undangan:

Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis antar kedua Negara tersebut. Ketentuan hukum ataupun perundang-undangan yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis  internasional. Contoh: Saat demokrasi terpimpin, Indonesia cenderung berpihak pada blok timur,  sehingga kedekatan Indonesia dengan Cina dan Rusia menyebabkan renggangnya hubungan Indonesia dengan negara blok barat dalam berbagai hal termasuk perdagangan barang ke dan dari negara blok barat.

 4. Hambatan operasional:

Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional, antara lain: 

>Transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Keadaan ombak besar yang mengganggu perjalanan kapal laut ataupun kondisi cuaca yang mempengaruhi lalu lintas pengiriman barang melalui udara adalah salah satu contoh masalah transportasi  penghambat kegiatan pengiriman barang sementara waktu. Keadaan dapat lebih gawat apabila barang yang dikirim adalah barang yang cepat berada dalam kondisi tidak layak semisal ikan.  Waktu pengiriman barang yang tidak sesuai terkadang membuat Negara yang dituju langsung meng-cancel pembelian produk tersebut.

> Peraturan atau kebijakan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu: usaha melindungi industri-industri di dalam negeri agar tidak disaingi oleh industri-industri dari luar negeri yang masuk ke dalam negara tersebut.

Contohnya: ada proteksi atas barang-barang Cina yang berupa industri alat-alat tulis untuk tidak masuk ke dalam pasar Indonesia, sehingga Perusahaan alat-alat tulis buatan Indonesia dapat lebih laris di pasar lokal, selain itu pemerintah biasanya memberi pinjaman untuk pengembangan usaha kepada  perusahaan tersebut sehingga suatu saat dapat bersaing di pasar internasional.

> Perbedaan tingkat upah:
Dapat dicontohkan apabila ada perusahaan multinasional yang dalam perluasan usahanya ke suatu Negara, memberikan upah kepada karyawannya  terlalu kecil dikarenakan berbagai hal semisal kurs mata uang.

5. JENIS-JENIS PERUSAHAAN MULTINASIONAL

Perusahaan multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara induk) akan  tetapi perusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di negara – negara lain (negara cabang). Berikut jenis-jenis perusahaan multinasional yang sangat terkenal:

1.      DUNKIN’ DONUTS
          Dunkin’Donuts pertama kali masuk ke Indonesia melalui Penanaman Modal Asing Langsungnya dengan membuka perusahaan pertamanya di Jakarta. Dunkin’ Donuts sebelumnya juga telah membuka cabang-cabangnya (franchise) di berbagai negara, seperti negara-negara di Eropa.  Dunkin’Donuts pada mulanya tumbuh dan berkembang di kota Boston, Amerika Serikat pada tahun 1940 (dengan nama awal Open Kettle). Kemudian perusahaan ini terus tumbuh dan berkembang hingga akhirnya pada tahun 1970, Dunkin’Donuts telah berhasil menjadi perusahaan dengan merek internasional. Kemudian pada tahun 1983 perusahaan Dunkin’Donuts dibeli oleh Domecq Sekutu (Allied Domecq) yang juga membawahi Togo’s dan Baskin Robins. Di bawah  Allied Domecq, perluasan pasar Dunkin’Donuts secara internasional semakin diintensifkan. Hingga akhirnya gerai Dunkin’Donuts tersebar tidak hanya di benua Amerika saja, tetapi juga meluas ke benua-benua seperti  Eropa dan Asia. Di Indonesia sendiri, Dunkin’ Donuts mulai merambah pasarnya pada tahun 1985 dengan gerai pertama didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Khusus wilayah Indonesia, master franchise Dunkin’Donuts dipegang oleh Dunkin’ Donuts Indonesia. Saat pertama kali Dunkin’Donuts membuka gerai pertamanya di Indonesia (pada tahun 1980-an), tidak ada reaksi keras dari masyarakat untuk menentang perusahaan tersebut masuk. Masyarakat cenderung menyambut positif upaya perusahaan tersebut dalam memperluas jaringan  pasarnya. Mereka merasa senang atas hadirnya Dunkin’Donuts di Indonesia.

2.       LEVI’S JEAN 

Sebuah kisah menggambarkan sejarah  celana jeans yang telah diciptakan oleh Levi Strauss tahun 1880 ini, delapan tahun setelah jeans masuk ke Amerika Serikat (AS) tahun 1872. Jeans Levis pertama kali dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an. Kain celana ini biasa dipakai oleh angkatan laut. Orang Prancis menyebut celana ini dengan sebutan  “bleu de GĂ©nes”, yang berarti biru Genoa. Meski tekstil ini pertama kali diproduksi dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss, seorang pemuda berusia dua puluh tahunan yang mengadu peruntungannya ke San Francisco sebagai pedagang pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda demam emas. Levi Strauss & Co. adalah produsen pakaian di Amerika Serikat yang berdiri pada tahun 1853 oleh Levi Strauss. Perusahaan ini bersifat internasional dengan 3 divisi geografis yaitu:
1.    Levi Strauss North Americas, bermarkas di San Francisco,
2.    Levi Strauss Europe, dengan markas di Kota Brusel,
3.    Levi Strauss Asia Pacific, markas di Singapura.

Jumlah karyawan perusahaan Levi Strauss & Co.  sampai saat ini telah mencapai sekitar 8.850 di seluruh dunia.

3.       EPSON

Awalnya EPSON yang ada saat ini memang bukan berasal dari Indonesia, produk asal Jepang ini menjadikan Indonesia sebagai pusat produksinya. EPSON sesungguhnya berawal dari usaha jam merek Seiko. Ya, merek jam yang terkenal itu merupakan cikal bakal berdirinya EPSON. Boleh dibilang EPSON adalah anak kandung Seiko. Didirikan Hisao Yamazaki pada 1942, Seiko berada di bawah bendera Daiwa Kogyo. Kala itu, Seiko amat terkenal akan keunggulannya dalam teknologi presisi kinetiknya. Teknologi ini sangat memperhatikan detail, ketepatan, serta keakuratan secara mekanis dan berulang. Sebuah  teknologi yang mencerminkan gaya hidup orang Jepang.

4.       KFC

KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands, Inc yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket. Col. Sanders mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin miliknya pada tahun 1939 di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia menutup usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama di dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama tersebut). Sanders  menjual seluruh waralaba KFC pada tahun 1964 senilai 2 juta USD, yang sejak itu telah dijual kembali sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir adalah PepsiCo, yang menggabungkannya ke dalam divisi perusahaan Tricon Global Restaurants yang sekarang dikenal sebagai Yum! Brands, Inc. Pada tahun 1997, Tricon terpisah dari PepsiCo.  Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk (IDX: FAST) yang didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Restoran KFC pertama di Indonesia dibuka pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta.




Sumber :
1.http://www.google.com
2.http://www-bisnis.org/pengertian-bisnis-internasional
3.http://dwisetiati.wordpress.com/2010/12/20/bisnis-intern
4.http://wahyudanu93.blogspot.com/2012/01/bab-14-bisnis-internasional.html
7.http://zainal33.wordpress.com/2012/05/07/kebijaksaan-pemerintah/
8.http://bugiskha.wordpress.com/2012/04/13/alasan-dan-manfaat-dari-perdagangan-internasional/

BAB 13 Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis


BAB 13 “Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis”

NAMA: RIZKI SEPTA ANUGRAH
KELAS: 1EB08
NPM: 27213941

1.        Benturan dengan Kepentingan Masyarakat

Benturan kepentingan Transaksi Tertentu dan Transaksi Afiliasi merupakan hal yang sangat sulit untuk dihindari. Transaksi seperti ini biasa dipraktekan dalam melakukan transaksi bisnis dimana para pihak yang melakukan corporate actionmemiliki benturan kepentingan atau mempunyai hubungan afiliasi. Meskipun pada prinsipnya transaksi bisnis tersebut bertujuan untuk meminimalisir resiko, mempermudah komunikasi atau melanggengkan hubungan bisnis para pihak yang telah terjalin, namun potensi benturan kepentingan dan penyalahgunaan pihak terafiliasi dalam suatu transaksi dapat merugikan para pemangku kepentingan tertentu atau pemegang saham terutama pemegang saham minoritas.
Dalam kerangka Good Corporate Governance, aspek transparansi dan keterbukaan dalam proses Transaksi Afiliasi dan Transaksi Tertentu sangat diutamakan. Hal ini untuk melindungi para pihak termasuk pemegang saham minoritas. Oleh karenanya, Bapepam selaku regulator dan otoritas jasa keuangan telah memberlakukan ketentuan yang  cukup komprehensif tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan Transaksi Afiliasi. Namun prakteknya, pemahaman para pelaku usaha tentang benturan kepentingan Transaksi Tertentu dan Transaksi Afiliasi masih harus ditingkatkan. Hal ini sangat diperlukan karena menyangkut aspek keuangan, hukum serta good corporate governance suatu perusahaan.
KLASIFIKASI ASPEK PENDORONG TANGGUNG JAWAB SOSIAL
1.       Dorongan dari pihak luar
Yaitu lingkungan masyarakat sekitar.
2.       Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri
Yaitu sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, dan karya yang ijut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.

2.        Dorongan Tanggung Jawab Sosial 

Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut :
1.       Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter. Hubungan yang kurang manusiawipun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar seperti pelanggan atapun masyarakat umum.
Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
a.     Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
b.  Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipatif.
c.    Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
d.      Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa kepercayaan diri karyawan.
e.  Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perushaan.

2.       Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri perkayuan, perburuan kuit ular yang diperuntukkan industri kerajinan kulit dan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak.

3.       Penghematan Energi
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batu bara, minyak dan gas telah banyak terjadi. Yang dapat disebut dengan sumber energi alternatif diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin, air serta laut. Namun di Indonesia sendiri pemanfaatan sumber energi alternatif masing jarang di gunnakan.

4.       Partisipasi Pembangunan Bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan karena akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.

5.       Gerakan Konsumerisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an dinegara barat yang berhasil memberlakukan undang–undang perlindungan konsumen yang meliputi beragam aspek mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian ijin lisensi bagi para petugas reparasi alat rumah tangga.
Tujuan Dari Gerakan Konsumerisme
a.       Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
b.      Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistik dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
c.       Diselenggarakan panel–panel disuksi antara wakil konsumen dan produsen.
d.      Pelayanan puma jual yang lebih baik.
e.      Berjalannya proses publik relation (PR) yang lebih menitik beratkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.


3.        Etika Bisnis

Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial dalam suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis. Etika bisnis sangat di perlukan dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan karena jika suatu perusahaan tidak melaksanakan etika bisnis maka perjalanan hidup perusahaan itu pun akan hancur sedikit demi sedikit bahkan ada yang langsung tutup.

1.       Hubungan Antara Bisnis dengan Langganan/Konsumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Karena dalam kenyataan yang ada produsen lah yang membutuhkan konsumen bukan konsumen yang membutuhkan produsen, karena konsumen merupakan aset berharga produsen.

2.       Hubungan Dengan Karyawan
Meliputi penerimaan, pelatihan, promosi, transfer, demosi maupun pemberehentian (PHK). Semua itu tergantung dari kualitas masing-masing tenaga kerja.

3.       Hubungan Antar Bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan , baik perusahaan kolega , pesaing , penyalur , grosir , maupun distributor.

4.       Hubungan Dengan Investor
Pemberian informasi yang benar antar investor sangat berguna untuk mengetahui info yang sedang up date.

5.       Hubungan Dengan Lembaga–Lembaga Keuangan
Merupakan hubungan yang bersifat financial , berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan dan perpajakan. Perusahaan yang baik selalu melaporkan laporan keuangan yang benar kepada Dirjen Pajak.

4.         Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :
1.       Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila ( HIP )
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.

2.       Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL )
“AMDAL di perlukan agar tanggung jawab mengenai lingkungan yang bertujuan menjaga agar lingkungan tempat usah bebas dari limbah”.

3.       Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
“keselamatan dan kesehatan tenga kerja sangat penting agar kelangsungan produksi stabil”
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).

4.       Perkebunan Inti rakyat ( PIR )
Pola yang mengintergasikan kebun inti , kebun plasma , unit pengolahan , prasarana jalan , fasilitas permungkimanan , petani plasma dan fasilitas sosial dalam satu kesatuan ekonomi .

5.       Sistem Bapa Angkat – Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.



SUMBER:
http://mithafilandari.blogspot.com/2013/01/tugas-pengantar-bisnis-bab-13.html

Sunday, December 1, 2013

BAB 12 Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan



Tugas Pengantar Bisnis Bab 12 Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan

NAMA: RIZKI SEPTA ANUGRAH
KELAS: 1EB08
NPM: 27213941



Teknik analisis meramalkan kas perusahaan adalah tehnik untuk mengetahui keadaan sehat atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang atupun sekarang.

Teknik ini digunakan untuk :
Menilai apakah kinerja perusahaan sesuai dengan target umum perusahaan itu sendiri dan harapan investor
• Mengestimasi dampak dari perubahaan operasi Estimasi Penjualan
• Mengantisipasi kebutuhan pedanaan perusahaan dimasa depan
• Menentukan rencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham


A. Keuangan Perusahaan
     Informasi penting di perusahaan yang perlu diketahui oleh publik, antara lain         laporan keuangan perusahaan. Pada saat ini pemaparan laporan keuangan perusahaan tahunan (annual report) yang disampaikan kepada publik baru berjalan di perusahaan yang sudah go public atau terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) maupun Bursa Efek Surabaya (BES). Semakin tinggi tingkat keterbukaan atas laporan keuangan perusahaan maka seharusnya semakin rendah pula kemungkinan terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Pemakai laporan keuangan dapat dibedakan menjadi beberapa pihak yaitu :
  1. Pihak internal (manajemen dan karyawan perusahaan)
  2. Pihak eksternal (pemegang saham, kreditor, pemerintah, pemasok, komsumen dan masyarakat umum lainnya)

Masing-masing pihak tersebut mempunyai kepentingan sendiri terhadap laporan keuangan perusahaan, sehingga terjadi pertentangan satu sama lain. menurut Jin dan Machofoedz (1998) pertentangn yang dapat terjadi antara pihak-pihak tersebut adalah :
1. Manajemen berkeinginan meningkatkan kesejahteraannya sedangkan pemegang saham berkeinginan meningkatkan kekayaannya
2. Manajemen berkeinginan memperoleh kredit sebesar mungkin dengan bunga rendah sedangkan kreditor hanya ingin memberi kredit sesuaidengan kemampuan perusahaan
3. Manajemen berkeinginan membayar pajak sekecil mungkin sedangkan pemerintah ingin memungut pajak setinggi mungkin.


B. Estimasi Penjualan
yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan tepat maka pihak manajemen perusahaan dapat berusaha secara maksimal untuk pencapaian tujuan yang telah di tentukan.


C. Estimasi Produksi
Estimasi Produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan.


D. Estimasi Pembelian Bahan Langsung
Estimasi pembelian bahan langsung adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. Estimasi ini sangat menguntungkan bagi penjual ataupun pembeli. Karena penjual bisa mempromosikan barang dagangnya secara online dan si pembeli juga dapat lebih untung dan lebih hemat.


E. Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
Estimasi pemakaian barang langsung adalah barang yang bisa langsung digunakan tanpa memerlukan proses terlebih dahulu, atau barang yang sudah dibeli bisa langsung dipakai atau digunakan.


F. Upah Langsung
Upah langsung adalah upah yang diberikan secara langsung kepada para pekerja setelah mereka melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja.


G. Estimasi Beban Fabrikase
Estimasi Fabrikase merupakan estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikase.

H. Estimasi Harga Pokok Penjualan
Estimasi harga pokok penjualan adalah harga yang sudah mutlak atau harga pokok barang yang dijual tanpa bisa mengalami perubahan, harga ini sudah mutlak diberikan kepada si penjual kepada si pembeli agar tidak terjadi negosiasi dalam penjualan barang ini.

I. Estimasi Beban Penjualan
Estimasi Beban Penjualan adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu.

J. Estimasi Beban Administrasi
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.

Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :
1. Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi)
2. Perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara
3. Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.


K. Estimasi Laba Rugi
Estimasi Laba Rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi :
a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

L. Estimasi Kas
Estimasi Kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas. Atau secara lebih sederhana dapat dismpulkan estimasi kas merupakan kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.



Daftar Pustaka :


http://adityasiswantara.blogspot.com/2012/12/tugas-pengantar-bisnis-bab-12-teknik.html