Nama: Rizki Septa Anugrah
Kelas: 1EB08
NPM: 27213941
Kelas: 1EB08
NPM: 27213941
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2011-2012
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Indonesia:
1. Faktor Sumber Daya Manusia
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Indonesia:
1. Faktor Sumber Daya Manusia
Sama
halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan,
cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan
proses pembangunan.
2.
Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian
besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan
proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber
daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3.
Faktor Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan
proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan
dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4.
Faktor Budaya
Faktor
budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan,
faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan
tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong
pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya
sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5.
Sumber Daya Modal
Sumber
daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas
IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga
dapat meningkatkan produktivitas.
A. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011:
Pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahun 2010 ke tahun 2011 meningkat menjadi 6,5 % hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
Pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahun 2010 ke tahun 2011 meningkat menjadi 6,5 % hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1.
Ekspor
Dari data Badan Pusat Statistik
jumlah ekspor pada tahun 2011 meningkat dibandingkat tahun 2010 . Hal itu dapat
dilihat dari jumlah ekspor pada tahun 2010 sebesar 1,074,568.70 miliar dan pada
tahun 2011 meningkat menjadi 1,221,229.00 miliar . Terjaganya kinerja ekspor
tidak terlepas dari keberhasilan upaya diversifikasi negara tujuan
ekspor,khususnya ke negara-negara emerging markets di Asia
seperti Cina,India dan Malaysia.Dengan diversif kasi tersebut ekspor
mampu tumbuh tinggi mencapai 13,6%, jauh di atas historisnya 7,5%.
2.
Meningkatnya tingkat konsumsi
Konsumsi rumah tangga tahun
2011mampu tumbuh sebesar 4,7%, yaitu sebesar 1,369,881.04 lebih tinggi dari
rata-ratanya 4,4%.hal ini didukung Daya beli yang tetap terjaga, sejalan
dengan tingkat inflasi yang cukup rendah serta pendapatan
masyarakat yang meningkat.
3.
Pendapatan masyarakat meningkat
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga
yang cukup kuat selama tahun 2011 didukung oleh perbaikan daya beli masyarakat.
Meningkatnya pendapatan masyarakat yang secara langsung meningkatkan daya beli
masyarakat, sehingga hal itu mendukung kenaikan tingkat konsumsi di suatu
negara. Secara umum perbaikan penghasilan masyarakat tercermin dari meningkatnya
pendapatan per kapita yang kini telah mencapai 3.543 dolar. Hal tersebut
sejalan dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja pada sektor formal dan
meningkatnya jumlah pekerja berpenghasilan menengah ke atas
4.
Inflasi
Inflasi pada tahun 2011 dapat dikategorikan
sebagain inflasi ringan karena inflasi kurang dari 10% selama 1 tahun. Inflasi
memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya
inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif
dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan
pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan
mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada
saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian
dirasakan lesu.
5.
Jumlah pengangguran
Berdasarkan data BPS pada Agustus
tahun 2011 jumlah pengangguran terbuka menurun apabila dibandingkan pada
Agustus 2010, yaitu dari 7,14% menurun menjadi 6,56%. Hal ini juga menyebabkan
Peningkatan kinerja ekonomi domestik khususnya konsumsi didukung besarnya
potensi pasar domestik yang diantaranya bersumber dari peningkatan daya beli,
bertambahnya penduduk kelas menengah ke atas, dominannya penduduk usia
produktif, dan meningkatnya porsi pekerja di sektor formal.
6.
Kondisi politik dan keamanan dalam
negeri stabil
Relatif stabilnya kondisi politik
dan keamanan dalam negeri pada tahun 2011 menyokong tingginya kinerja
perekonomian pada saat itu. Kondisi tersebut pada akhirnya meningkatkan
optimisme dunia usaha baik dari dalam maupun luarnegeri sehingga mendorong
peningkatan kinerja investasi
7.
Pertumbuhan sector tradables
Sektor tradable adalah sektor yang
dapat menghasilkan devisa ( baik dari jasamaupun barang ) dan dapat
meningkatkan standar hidup ( living standard)masyarakat. pertumbuhan
sektor tradables mengalami peningkatan, Pada tahun
2011 pertumbuhan sektor tradables mencapai 4,5%. Sektor tradables terdiri
dari sketor pertanian, sektor pertambangan dan sektor industri
pengolahan.meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya 4%.
Penyumbang terbesar dari sector tradables adalah sector industry. Permintaan
yang tetap kuat,baik dari domestik maupun eksternal, serta iklim investasi yang
semakin kondusif telah meningkatkan optimisme kegiatan di sektor
industri.
B. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012:
Menurut BPS pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 sebesar 6,11 %, angka ini turun dibandingkan tahun 2011. Hal ini dikarenakan beberapa factor:
Menurut BPS pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 sebesar 6,11 %, angka ini turun dibandingkan tahun 2011. Hal ini dikarenakan beberapa factor:
1.
Ekspor
Ekspor tersebut turun karena harga
komoditas, permintaan global yang menurun akibat krisis ekonomi
Menurunnya ekspor banyak terjadi di produk – produk komoditas utama yaitu
kelapa sawit mentah, timah , tembaga, karet.
2.
Harga minyak dunia
Harga minyak dunia berfluktuatif
melihat perkembangan di timur tengah yang terutama terjadi di Iran.
Ketergantungan Indonesia pada import minyak berakibat buruk pada
pertumbuhan ekonomi di Indonesi
3.
Krisis hutang eropa
Adanya krisis global dipicu
kesulitan keuangan di zona eropa menyebabkan menurunnya ekspor di Indonesia,
kerena eropa merupakan salah satu tujuan ekspor utama Indonesia.
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, ada dua faktor utama yang mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yaitu pengeluaran dan produksi. Faktor pengeluaran datang dari pertumbuhan konsumsi masyarakat sebanyak 4,7 persen, konsumsi pemerintah, di luar belanja modal sebanyak 4,1 persen dan komponen investasi anggaran pemerintah, dari budget belanja pemerintah, BUMN, swasta dan masya diatas 8,1 persen.
“Ekspor bisa dijaga dari 2010 diperkirakan meningkat 15 persen. Ada peningkatan yang lumayan besar dibandingkan 2010. Pertumbuhan investasi harus dijaga. Sementara untuk faktor produksi, pertanian hanya menyumbang 3,2 persen, pertambangan 2,4 persen, industri pengolahan 5,9 persen, listrik, gas dan air bersih 5,5 persen, perdagangan, hotel restoran 9,1 persen,” ungkap dia
Walaupun pertanian lebih baik 2010 namun belum sebaik 2009. Ini karena produksi 2010 dipengaruhi faktor musim, masalah penanaman. Sektor pertanian itu kunci, karena kaitannya dengan ketahanan pangan dan jumlah penduduk yang cukup besar.
Kaitannya dengan perdesaan. Armida juga menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 akan tetap terjaga. Sasaran pertumbuhan ekonomi 2012 sebesar 6,7% diprediksi akan tercapai di tengah gejolak global yang terjadi.
Dengan berbagai ketidakpastian global, dibutuhkan upaya yang keras dan konkrit untuk memperkuat permintaan dalam negeri. “Selain kemampuan ekspor yang harus dijaga, daya beli masyarakat dan investasi juga perlu ditingkatkan. Pada 2012 sisi ekspor masih relatif terjaga. Selain itu, industri pengolahan, perdagangan hotel dan restoran, serta industri pengangkutan dan telekomunikasi menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi 2012,” jelasnya.
Terkait inflasi, Armida mengatakan, inflasi pada 2012 mendatang akan tetap terjaga. Pemerintah berupaya menjaga angka inflasi agar tetap aman dan tetap dalam keadaan baik. Inflasi yang ditargetkan pada 2012 adalah 5,3%, namun realisasinya diharapkan dapat lebih rendah.
Referensi:
http://kelompokinsurance.wordpress.com/2013/06/16/analisis-faktor-faktor-penentu-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-dan-pasar-modal-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
No comments:
Post a Comment