Banyak
penyakit yang perlu Anda waspadai saat cuaca tak menentu. Salah satu penyakit
yang bisa muncul tiba-tiba adalah penyakit kaki gajah. Mengapa tiba-tiba?
Karena beberapa orang yang terserang penyakit ini pada awalnya tidak merasa
sakit atau keluhan apapun. Untuk mengetahui apakah Anda terserang penyakit kaki
gajah atau tidak, Anda dapat melakukan pemeriksaan darah melalui ujung jari.
Tujuan
utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit filariasis adalah
membasmi (eradikasi) parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh penderita,
sehingga tiingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi.
Namun,
penyakit kaki gajah atau filariasis sama berbahaya dengan penyakit lain.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cacing filaria Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi, atau Brugia
timoriyang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Jenis nyamuk yang
dapat menularkan penyakit kaki gajah diantaranya berjenis Aedes, Mansonia,
Anopheles, dan Culex.
Cacing
yang dibawa nyamuk kemudian menembus kulit manusia. Seterusnya cacing tersebut
akan menuju pembuluh darah dan kelenjar limfa. Di dalam pembuluh limfa inilah,
larva mengalami dua kali pergantian kulit dan tubuh menjadi cacing dewasa.
Proses ini berlangsung selama Sembilan bulan.
Cacing
yang semakin tumbuh dewasa di dalam pembuluh limfa inilah yang menyebabkan
penyumbatan aliran limfa. Sumbatan ini bisa terjadi di seluruh bagian tubuh.
Pada umumnya, penyumbatan terjadi di bagian daerah lipatan paha. Bisa juga
terjadi di kaki dan tangan. Penyumbatan pembuluh limfa inilah yang menyebabkan
tubuh penderita penyakit kaki gajah membengkak. Parahnya, di pembuluh limfa,
cacing dapat bertahan hingga sepuluh tahun.
Di
Indonesia, penyakit kaki gajah masih endemis. Data kementerian kesehatan
menunjukkan, pada 2011 jumlah penderita penyakir kaki gajah mencapai 12.066
orang di 344 kabupaten/ kita seluruh Indonesia.sementara itu, ada 40 juta orang
Indonesia yang tubuhnya mengandung microfilaria. Artinya, mereka berpotensi
menularkan penyakit kaki gajah kepada orang lain. Hal ini disebabkan karena
banyaknya jenis nyamuk yang dapat menjadi media penularan penyakit kaki gajah.
Gejala
Ada
tiga kondisi yang meungkin terjadi pada penderita penyakit kaki gajah:
Pertama,
penderita bisa saja tidak merasa sakit atau mengeluh sakit. Tetapi, tetap saja
penyakit ini berbahaya karena dapat menular ke tubuh orang lain.
Kedua,
penderita bisa mengalami infeksi akut akibat peradangan saluran kelenjar getah
bening yang terasa panas dan sakit. Pembengkakan kelenjar getah bening ini
dapat pecah dan mengeluarkan darah.
Ketiga,
penyumbatan limfa yang dapat menyebabkan pembengkakan di bagian kaki juga
tangan. Pada wanita. Pembengkakan bisa terjadi di bagian payudara, sedangkan
pada pria di bagian zakar. Daerah yang membengkak akan tampak kemerahan, panas,
dan sakit. Jika kondisinya telah seperti ini, biasanya penderita kaki gajah
mengalami demam selama tiga hingga lima hari.
Dari ketiga proses tersebut, kondisi pertama paling berbahaya karena tidak memiliki gejala, sehingga orang yang terkena tidak mencari pengobatan, padahal saat itu proses penularan kepada orang lain yang sehat bisa terjadi.
Dari ketiga proses tersebut, kondisi pertama paling berbahaya karena tidak memiliki gejala, sehingga orang yang terkena tidak mencari pengobatan, padahal saat itu proses penularan kepada orang lain yang sehat bisa terjadi.
Pencegahan dan
Pengobatan
Secara
umum, pencegahan penyakit kaki gajah dapat dilakukan dengan cara berusaha
menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular. Perhatikanlah lingkungan
sekitar Anda. Bersihkan genangan air yang dapat menjadi tempat perindukan
nyamuk, seperti bak mandi.
Bisa
pula dengan menggunakan kelambu saat tidur atau memasang obat pengusir nyamuk
di rumah Anda.
Jika
Anda telah terserang penyakit kaki gajah, maka dapat diobati dengan obat
cacing, seperti DEC, albendazole ataupun ivermektin.
Referensi: http://www.konsultankolesterol.com/penyakit-kaki-gajah.html
No comments:
Post a Comment